"OPTIK GEOMETRI"
PENDAHULUAN OPTIK
Optika yang merupakan ilmu yang mempelajari tentang
cahaya. Terdapat dua golongan, yaitu optika geometris dan optika fisis. Cahaya
adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang hampa. Dalam berbagai
hal cahaya lebih mudah ditinjau berdasarkan garis perambatannya, yaitu garis
yang tegak lurus muka gelombang. Garis rambatan gelombang cahaya disebut sinar
cahaya atau secara singkat disebut sinar. Setiap hari kita tak lepas dari
cahaya. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini menjelaskan tentang cahaya
terutama sifat-sifat cahaya, hakikat, dan pemanfaatannya.
SEJARAH OPTIK
· Periode I ( zaman prasejarah sampai 1500 M)
Optik
dimulai pada tahun 300 SM. Pada zaman prasejarah dikenal dengan zaman yang hanya
mengemukakan teori-teori para ahli tanpa dilakukan pembuktian dengan eksperimen
sehingga ada beberapa teori tentang optik yang bermunculan, misalnya Teori
Tactile dan Teori Emisi.
Para
ilmuwan yang hidup di zaman prasejarah mengemukakan pendapat bahwa kita dapat
melihat suatu benda karena terdapat cahaya dari mata kita yang dipancarkan ke
benda tersebut. Teori ini dipelopori oleh Aristoteles dan Ptolomeus. Di masa
sebelum masehi ini, Euclides (275
SM-330 SM) menemukan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus.dan dia
mempelajari juga tentang pemantulan cahaya.
Pada abad ke-10 M,
muncul teori yang menentang Teori Tactile yaitu Teori Emisi. Teori Emisi ini
dikatakan merubah drastis cara pandang terhadap konsep cahaya. Pada Teori Emisi
dikatakan bahwa kita dapat melihat benda bukan karena mata kita yang
memancarkan cahaya
ke benda tersebut (Teori Tactile), tetapi karena terdapat cahaya yang dipantulkan
oleh beda yang kita lihat menuju mata kita. Teori ini pertama kali
dicetuskan oleh Ibnu Al-Haitsam (965 M - 1040 M) seorang Ilmuwan muslim
yang sangat populer dan dikenal juga sebagai “Bapak optik dunia‟. Akhirnya, teori emisi ini
benar -benar menggugurkan Teori Tactile dan dipercaya kebenarannya sampai
sekarang.
teori Ibnu Al-Haitsam |
Kemudian pada abad
ke-13, pembiasan cahaya mulai disadari. Hal ini terbukti dengan adanya tulisan
di buku yang berjudul “Perspectiva” karya Bacon yaitu bila tulisan
sebuah buku, atau suatu benda kecil dilihat melalui
bagian lengkung sebuah kaca atau kristal akan nampak lebih jelas dan
lebih besar.
Pada
akhir abad ke 15 atau sekitar awal abad ke 16 seorang ilmuwan Italia yaitu
Leonardo Da Vinci mengemukakan tentang optik fisiologis mata manusia yang
mengakibatkan penemuan di bidang medis di masa depan mulai terbuka
jalannya.
· Periode
II (1550 M- 1800 M)
Abad ke-16 ini
sudah mulai dibuat mikroskop yang menggunakan lensa gabungan yaitu lensa
objektif dan lensa okuler oleh Antony van Leuwenhoek (1632-1723) dari Belanda.
Tahun 1608 M untuk pertama kalinya seseorang mengklaim bahwa dia adalah orang
yang pertama menemukan teleskop. Orang tersebut adalah Hans Lippershey.
Namun, Galileo Galilei tahun 1609 M,
mendengar bahwa seseorang telah menemukan teleskop di Belanda.
Namun, berita
itu masih samar-samar ditelinganya. Akhirnya, berkat kecerdasannya, ia mampu
mempelajari perangkat teleskop Lippershey dan berhasil membuat teleskopnya
sendiri yang lebih canggih pada masa itu karena Dapat melakukan perbesaran
hingga 20 kali lipat. Kemudian pada tahun 1611, Kepler menyempurnakan desain
teleskop Galileo yaitu dengan menggunakan dua buah lensa cembung sehingga
gambar yang dihasilkan terbalik. Galileo menyatakan bahwa kecepatan cahaya
sangat cepat bahkan nyaris tak berhingga.
Pada
tahun 1670-an, Ole Romer (1644-1710), mengamati bulan-bulan planet Jupiter.
Romer pun mengambil kesimpulan bahwa kecepatan cahaya mempunyai batas. Itu
mengacu dari posisi bumi saat dia melakukan pengamatan. Dan jeda waktu tadi
ditemukan sebesar 16,7 menit. Romer menganggap bahwa jarak Bumi-Jupiter sebesar
2 AU. Dapat disimpulkan bahwa teori Galileo belum terbukti.
Pada tahun 1675, Sir
Isaac Newton dalam Hypothesis of Light menyatakan bahwa cahaya terdiri dari
partikel halus yang memancarkan ke segala arah dari sumbernya. Jika partikel
dianggap tidak bermasa, maka suatu benda bersinar tidak akan kehilangan
massanya hanya karena memancarkan cahaya, dan itu sendiri tidak dipengaruhi
oleh gravitasi. Teori Newton ini dikenal dengan nama Teori Emisi.
Pada
tahun 1678 Christian Huygens mengatakan teori bahwa cahaya dipancarkan
ke segala arah sebagai gelombang seperti bumi.
Sehingga
jika demikian cahaya akan memiliki frekuensi dan panjang gelombang. Newton
bersikukuh menolak ide Huygens bahwa cahaya bersifat gelombang. Menurut newton
gelombang akan melebar dan mengisi seluruh ruang seperti gelombang air mengisi
ceruk kolam, padahal dalam praktik cahaya mengikuti garis lurus dan tidak dan
tidak mengisi ruang bayangan.
·
Periode III (1800 M – 1890 M)
Periode
III dimulai ketika sekitar tahun 1801, Thomas Young dan Agustin Fresnell
membuktikan bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan dapat mengalami
interferensi ketika dilewatkan pada dua celah sempit.
Selanjutnya Maxwell
(1831 – 1874) mengemukakan pendapatan bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektromagnetik.
Dua
prediksi Maxwell diuji secara terpisah oleh Heinrich Rudolf Hertz (1857 -1894)
dan Hendrik Antoon Lorentz (1853 – 1928), Maxwell meramalkan bahwa gangguan di
dalam medan magnetic dan litrik harus merambat secepat cahaya. Pada tahun 1887,
Heartz menguji prediksi itu sampai dengan memercikkan bunga api listrik
diantara dua kutub. Ia mengamati bahwa diantara dua kutub di tempat lain di
dalam laboratoriumnya terjadi juga percikan bunga api yang sama. Tak pelak
lagi, pengaruh bunga api yang pertama harus dibawa sebagai gelombang melalui
udara sehingga menimbulkan bunga api yang kedua. Ia membuktikan secara
eksprimental bahwa gelombang cahaya, karena menunjukkan gejala pemantulan,
pembiasan, difraksi, dan polarisasi.
·
Periode IV (1887 M-1925 M)
Optika moderen di
tandai dengan perkembangan ilmu dan rekayasa optik yang menjadi sangat populer
pada abad 20. Bidang optik ini meliputi elektromagnetik atau sifat kuantum
cahaya. Pada era modern di tandai dengan permukaan besar yaitu mengenai efek
fotolistrik dan serat optik.
CONTOH SOAL
1. Jika diagram pemantulan cahaya oleh suatu bidang pantul ditunjukkan seperti gambar di bawah ini, maka tentukanlah besar sudut pantulnya.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-hukum-pemantulan.html
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-hukum-pemantulan.html
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Cermin datar, cekung, cembung. http://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-cembung/. Diakses pada 05 September 2015 Pukul 19:10 WIB
Anonim.Optika Geometris. https://staff.uny.ac.id. Diakses pada 04 September 2015 Pukul 08:14 WIB.
Azka. Optika Geometri. http://azkamiru.files.wordpress.com Diakses pada 04 September 2015 Pukul 08:02 WIB.
Ato. BAB OPTIKA GEOMETRIS. http://atophysic.files.wordpress.com Diakses pada 04 September 2015 Pukul 08:02 WIB.
Rahmat, Alfandi. Optik. https://alfandirahmat.files.wordpress.com/2010/05/handout-optik.doc. Diakses pada 05 September 2015 Pukul 19:02 WIB.
Sabani, Ririn. Sejarah Optik. http://id.scribd.com/doc/180965422/Sejarah-Fisika-Optik-docx. Diakses pada 05 September 2015 Pukul 18:02 WIB.
1. Jika diagram pemantulan cahaya oleh suatu bidang pantul ditunjukkan seperti gambar di bawah ini, maka tentukanlah besar sudut pantulnya.
Pembahasan : Jika sinar datang membentuk sudut 60 derajat terhadap bidang pantul,
maka : i = 90 derajat - 60 derajat ⇒ i = 30 derajat
Karena i = r, maka besar sudut pantulnya adalah 30 derajat.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-hukum-pemantulan.html
2. Tentukan besar sudut datang dari diagram sinar di bawah ini.
Pembahasan :
Pada gambar di atas diperoleh : i + r = 120 derajat
Karena i = r,
maka : ⇒ r + r = 120 derajat
2r = 120 derajat ⇒ r = 60 derajat.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-hukum-pemantulan.html
DAFTAR PUSTAKA
Permana, Iwan. 2010. OPTIK. Jakarta:
Duta Grafika.
Supiyanto. 2006. Fisika Jilid 3 untuk
SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta.Anonim. Cermin datar, cekung, cembung. http://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-cembung/. Diakses pada 05 September 2015 Pukul 19:10 WIB
Anonim.Optika Geometris. https://staff.uny.ac.id. Diakses pada 04 September 2015 Pukul 08:14 WIB.
Azka. Optika Geometri. http://azkamiru.files.wordpress.com Diakses pada 04 September 2015 Pukul 08:02 WIB.
Ato. BAB OPTIKA GEOMETRIS. http://atophysic.files.wordpress.com Diakses pada 04 September 2015 Pukul 08:02 WIB.
Rahmat, Alfandi. Optik. https://alfandirahmat.files.wordpress.com/2010/05/handout-optik.doc. Diakses pada 05 September 2015 Pukul 19:02 WIB.
Sabani, Ririn. Sejarah Optik. http://id.scribd.com/doc/180965422/Sejarah-Fisika-Optik-docx. Diakses pada 05 September 2015 Pukul 18:02 WIB.