Apa itu optika fisis?
Optika Fisis membahas fenomena-fenomena cahaya.
Apakah cahaya itu?
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi.Karena cahaya itulah kita dapat melihat benda-benda di sekeliling kita termasuk diri kita sendiri.Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, yang dapat merambat tanpa kehadiran medium. Secara perambatannya ia merupakan gelombang transversal.
Karena ia merupakan gelombang, cahaya dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), polarisasi, didifraksi, interfrensi, dispersi.
Nah untuk saat ini kita akan membahas tentang interferensi , sebelumnya
kita juga harus tau apa sih arti dari
interferensi ???
-
Interferensi
merupakan perpaduan
dua gelombang atau lebih
(1)
Bagaimana
interferensi terjadi ?
-
Ketika perpaduan dua gelombang atau
lebih yang memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang hampir sama yang dapat
menghasilkan suatu pola gelombang baru.
Apa
saja jenis interferensi cahaya ?
1. Interferensi
Celah (Percobaan Thomas Young 1801)
3.
Interferensi cincin newton
Jawaban diatas hanyalah jawaban singkat dari beberapa
pertanyaan umum sebelum kita mengetahui lebih dalam tentang interferensi.
1. Syarat Terjadi Interferensi Cahaya
Cahaya merupakan gelombang, yaitu lebih spesifiknya
gelombang elektromagnetik. Interferensi cahaya dapat terjadi apabila terdapat
dua atau lebih berkas sinar yang bergabung pada satu titik. Jika cahayanya
tidak berupa berkas sinar, maka penampakan interferensinya akan sulit untuk
diamati.
Interferensi akan terjadi
apabila 4
syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu:
1. Kedua
gelombang cahaya haruslah koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya haruslah
memiliki beda fasa yang selalu tetap.
2. Kedua
sinar/ cahaya yang dipancarkan haruslah yang memiliki frekuensi yang sama.
3. Kedua
gelombang cahaya haruslah memiliki amplitudo yang hampir sama.
4.
Interferensi terjadi pada cahaya yang terpolarisasi linier
atau polarisasi lain, termasuk cahaya natural/alami.
2.
Pengertian
Interferensi
merupakan perpaduan
dua gelombang atau lebih yang memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang
hampir sama yang dapat menghasilkan suatu pola gelombang baru. Interferensi
cahaya adalah penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya atau lebih yang
menghasilkan suatu radiasi yang menyimpang dari jumlah masing-masing komponen
radiasi gelombangnya.Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun (interferensi
konstruktif) jika beda fase kedua gelombang sama
sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut. Bersifat merusak (interferensi destruktif) jika beda fasenya adalah
180°, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan.(gambar 1)
Agar
hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren.
Apa itu
koheren ??
“Koherensi adalah salah satu sifat
gelombang yang menunjukkan interferensi yang sama antara fase dan penjalarannya.”. . .(1)
3.
Jenis-jenis interferensi cahaya
Untuk mendapatkan dua sumber cahaya
koheren, A.J.Fresnell dan Thomas Young menggunakan sebuah lampu sebagai sumber cahaya.Dengan menggunakan
sebuah sumber cahaya S, Fresnell memperoleh dua sumber cahaya S1
dan S2 yang kohoren dari hasil pemantulan dua cermin.Sinar
monokromatis yang dipancarkan oleh sumber S, dipantulkan oleh cermin I
dan cermin II yang seolah-olah berfungsi sebagai sumber S1
dan S2. Sesungguhnya, S1 dan S2
merupakan bayangan oleh cermin I dan Cermin II (Gambar 2
)
Berbeda
dengan percobaan yang dilakukan oleh Fresnell, Young menggunakan dua
penghalang, yang pertama memiliki satu lubang kecil dan yang kedua dilengkapi
dengan dua lubang kecil. Dengan cara tersebut, Young memperoleh dua sumber cahaya
(sekunder) koheren yang monokromatis dari sebuah sumber cahaya monokromatis
(Gambar 2.5). Pada layar tampak pola garis-garis terang dann gelap.Pola
garis-garis terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi.
Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua
celah tersebut.
Pola
interferensi yang dihasilkan oleh kedua percobaan tersebut adalah garis-garis
terang dan garis-garis gelap pada layar yang silih berganti.Garis terang
terjadi jika kedua sumber cahaya mengalami interferensi yang saling menguatkan
atau interferensi maksimum.Adapun garis gelap terjadi jika kedua sumber
cahaya mengalami interferensi yang saling melemahkan atau interferensi
minimum. Jika kedua sumber cahaya memiliki amplitudo yang sama, maka pada
tempat-tempat terjadinya interferensi minimum, akan terbentuk titik gelap
sama sekali. Untuk mengetahui lebih rinci tentang pola yang terbentuk dari
interferensi dua celah, perhatikan penurunan-penurunan interferensi dua celah
berikut.
Pada
Gambar 3 tampak bahwa lensa
kolimator menghasilkan berkas sejajar. Kemudian, berkas cahaya tersebut
melewati penghalang yang memiliki celah ganda sehingga S1
dan S2 dapat dipandang sebagai dua sumber cahaya
monokromatis. Setelah keluar dari S1 dan S2,
kedua cahaya digambarkan menuju sebuah titik A pada layar. Selisih jarak
yang ditempuhnya (S2A – S1A)
disebut beda lintasan.
..............................
dengan
d =
jarak kedua celah (m)
m = orde (0, 1, 2, 3, dst)
λ = panjang gelombang (m)
θ = sudut
Kita
dapat mengukur
dan d,
serta posisi
dari pita-pita terang itu, sehingga eksperimen
ini menyediakan pengukuran langsung dari panjang gelombang (λ). Jarak antara
pita-pita terang yang berdekatan dalam pola itu sesuai dengan persamaan di
atas, berbanding terbalik dengan jarak d
di antara celah-celah itu. Semakin berdekatan celah-celah tersebut, maka akan
semakin tersebarlah pola-pola interferensinya, begitu sebaliknya.
Persamaan
ini hanya untuk sudut yang kecil saja. Dan persamaan ini hanya dapat digunakan
jika jarak
dari celah-celah ke layar jauh lebih besar
daripada pemisahan celah d dan jika
jauh lebih besar dari jarak
dari pusat pola interferensi ke pita terang
ke-
.
2) Interferensi
Cahaya Lapisan Tipis
Dalam
keseharian Anda sering mengamati garis-garis berwarna yang tampak pada lapisan
tipis bensin atau oli yang tumpah di permukaan air saat matahari menyoroti
permukaan oli tersebut.Di samping itu, Anda tentu pernah main air sabun yang
ditiup sehingga terjadi gelembung. Kemudian saat terkena sinar matahari akan
terlihat warna-warni. Cahaya
warna-warni inilah bukti adanya peristiwa interferensi cahaya pada lapisan
tipis air sabun. Interferensi ini terjadi pada sinar yang dipantulkan langsung
dan sinar yang dipantulkan setelah dibiaskan.
interferensi konstruktif
diantara kedua gelombang yang direfleksikan itu (panjang lintasan yang berbeda)
terjadi di tempat berbeda untuk panjang gelombang (λ) yang berbeda pula
mengakibatkan adanya perbedaan fasa di antara kedua gelombang tersebut. Warna-warni
pelangimenunjukkan bahwa sinar matahari adalahgabungan dari berbagai macam
warna dari spektrum kasat mata. Dilain pihak, warna pada gelombang sabun, bukan disebabkan olehpembiasan.
Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar yang
dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanyagejala interferensi ini bukti yang
paling menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang.(1)
Interferensi
antar gelombang yang dipantulkan oleh lapisan atas dan yang dipantulkan oleh
lapisan bawah ditunjukkan pada (Gambar 6)
Peristiwa seperti yang
diperlihatkan pada gambar di atas menunjukkan cahaya yang menyinari permukaan
atas dari sebuah film tipis yang mempunyai ketebalan
sebagian direfleksikan di permukaan bagian
atas. Cahaya yang ditransmisikan melalui permukaan atas, sebagian didirefleksikan di pemukaan
bagian bawah. Kedua gelombang yang direfleksikan itu nantinya akan berkumpul di
titik P yang berada di retina mata. Kedua gelombang tersebut kemudian dapat
berinterferensi secara konstruktif maupun destruktif (tergantung dari fasa yang
dimiliki kedua gelombang tersebut). Warna-warna yang berbeda pada pita warna
menunjukkan panjang gelombang yang berbeda-beda, sehingga untuk beberapa warna
dapat mengalami interferensi konstruktif dan sebagian lagi mengalami interferensi
destruktif.
Dengan
n = indeks bias
lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde
interferensi (0, 1, 2, 3, …)
λ = panjang
gelombang sinar
3) Interferensi Cincin
Newton
Cincin
Newton adalah fenomena terbentuknya cincin pelangi atau goresan-goresan
melingkar yang ditimbulkan proses pembiasan cahaya dari suatu lapisan tipis ke
medium (kaca, lensa lengkung) yang mengakibatkan perbedaan diameter
goresan-goresan sehingga terbentuklah cincin newton. (gambar 7)
Bila cahaya dijatuhkan pada susunan lensa plankonveks
yang diletakkan diatas kaca, karena diantara lensa dan kaca terdapat lapisan
udara yang bertindak sebagai selaput tipis, cahaya tersebut akan mengalami
interferensi. Bila cahaya yang dijatuhkan berupa cahaya monokromatik, maka di
permukaan datar lensa plankonveks terlihat cincin gelap (minimum) dan terang
(maksimum). Tetapi bila yang dijatuhkan sinar polikromatik akan terlihat cincin
berwarna. Cincin yang terlihat ini dinamakan cincin Newton. Untuk menentukan gelap dan terang
digunakan rumus :
4.
APLIKASI INTERFERENSI CAHAYA
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita melihat gelembung air sabun akan terlihat berwarna,
warni. Begitu juga genangan minyak tanah diatas permukaan air, akan terlihat
sama berwarna warni.Warna-warni pelangi menunjukkan pada kita bahwa sinar
matahari adalah gabungan gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum kasat
mata. Akan tetapi warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burng
merah dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan. Tetapi karna terjadi
interferensi konstruktif dan distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu
lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan
bahwa cahaya itu adalah gelombang.Warna-warni terbentuk karena adanya
interferensi gelombang cahaya yang memasuki lapisan tipis sabun. Karena cahaya
putih seperti sinar matahari memiliki banyak panjang gelombang maka sinar yang
masuk kedalam lapisan sabun dan yang dipantulkan oleh lapisan sabun itu juga
akan mengalami pembiasan dan pemantulan yang tidak sama karena masing-masing
panjang gelombang memiliki indeks bias sendiri-sendiri. Lintasan yang dilalui
masing-masing gelombang tidak sama. Sinar putih ini mengalami dispersi atau
penguraian warna dan terbentuklah cahaya berwarna-warni.Berwarna-warni karena
cahaya yang jatuh ke gelembung sabun dipantulkan dan dibiaskan secara tidak
merata karena indeks bias yang berbeda di tiap titik gelembung gara-gara tidak
samanya ketebalan gelembung sabun.
Apa yang terjadi dengan peristiwa itu ?
Kesan melihat gelembung air sabun berwarna-warni disebabkan
terjadinya interferensi yaitu perpaduan dua gelombang cahaya yang jatuh
pada selaput tipis, seperti selaput air sabun.Sinar datang (AB) jatuh pada
selaput tipis dengan tebal lapaisan (d), oleh selaput akan dibiaskan sinar
(BC) dan dua sinar dipantulkan yaitu sinar (BD) dan EF, kedua sinar s1
dan s2 akan berinterferensi di retina mata, sehingga kita bisa melihat
gelembung sabun berwarna warni, seperti pada gambar berikut. Jika cahaya
yang dijatuhkan pada selaput tipis cahaya monokhromatik, maka pada gelembung
sabun tidak akan terlihat warna pelangi, melainkan warna terang dan gelap.
1.
Contoh soal tentang interferensi
cahaya
A.
Interferensi
young
1.
Cahaya
monokromatis dengan panjang gelombang 5000 A melewati celah ganda yang terpisah
pada jarak 2 mm. Jika jarak celah layar 1 meter, tentukanlah jarak terang pusat
dengan garis terang orde ketiga pada layar.
2.
Perhatikan
diagram difraksi celah ganda berikut ini. Jika panjang gelombang berkas cahaya
6000Å dan jarak antar celah 0,6 mm, tentukan jarak terang kedua dari terang
pusat . . . .
B. Interferensi lapisan
tipis
1.
Tentukanlah tebal lapisan minimum
yang dibutuhkan agar terjadi interferensi maksimum pada sebuah lapisan tipis yang memiliki indeks bias 4/3 dengan menggunakan panjang gelombang 5.600.
2.
Tentukanlah panjang gelombang sinar yang digunakan, jika terjadi interferensi minimum orde 2 pada lapisan di udaradengan ketebalan
103 nm, sudut bias 60°, dan indeks
bias lapisan 1,5.
C.
Contohsoalcincin newton
1.
Pada cincin newton, jari-jari gelap pertama 1 mm. jari-jari lensa pada konveks 4m. maka panjang gelombang cahaya yang
digunakana dalah ?
2.
Pada suatu percobaan interferensi cincin newton digunakan cahaya dengan
panjang gelombang λ=5700 A. Hasil pengamatan menunjukan jari-jari lingkaran
gelap kesepuluh adalah 6 mm. Hitunglah jari-jari kelengkungan lensa. . . .
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,’ Fisika 2 ‘ , Penerbit Erlangga,edisi ke
lima, Jakarta,2001
http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=48&Itemid=97
https://gurumuda.net/interferensi-cahaya-kisi-difraksi-contoh-soal-un.htm
0 komentar:
Posting Komentar